“MENATAP DENGAN OPTIMIS”
Indonesia memang negara
yang mempunyai utang terbesar kedua di dunia setelah negara Afrika,
setiap kepal bahkan bayi yang baru lahir sudah di kenakan tanggung jawab untuk
membayar utang indonesia kepada dan IMF yang semakin lama semakin membengkak.
Sungguh ironis bukan???
orang-orang mengatakan bahwa indonesia
adalah zamrud katulistiwa dan negara hukum, tapi mana negara hukum itu???
Apakah hanya dari segi konsep dan hukum dasar saja yang terpampang di badan-badan
hukun, tanpa ada sebuah aplikasi yang
serius dan maksimal untuk di jalankan. Merupakan sudah menjadi tradisi dan
penyakit kronis tarap stadium 4 yang
sudah di jugjmen oleh dokter akan mati , itu pengibaratan yang sesuai untuk orang-orang
korup di indonesia. Betapa munafiknya
orang indonesia yang menyandang gelar mayoritas islam terbesar tetapi dalam
etika dan moral masih sangat amuradul
sekali, padahal Allah berfirman yang artinya:” wahai orang-orang
yang beriman mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu katakana”
Sekarang saya tanya kepada anda sekalian orang islam, apa yang bisa kita ambil dalam al-qura’an yang tiap hari kita baca.
Apa
yang dipelajari dari segi bacaannya saja yang harus indah tanpa kita
tahu makna dan tujuan yang ingin Allan sampaikan kepada hambanya, jawabannya
tentu saja TIDAK!!! Jangan sampai kita
mempelajarinya dengan parsial saja.
Al-qur’an bukan hanya dibaca saja tapi di
jadikan sebagai dasar hidup tentu saja dengan penjelasan dari as-sunnah yang harus menjadi fundamen dalam
tindak tanduk kita sehari-hari, yang
menjadi dasar peneguh dalam hati serta
menjadikan paradigma kita bersih, sehingga tak akan ada pikiran untuk berbuat
buruk karena kita sudah menjadikan al-quran sebagai hujjah.
Kembali kepada pembahasan awal, kita bisa
lihat di televisi, koran, majalah, radio
dan media informasi lainnya tentang korupsi yang terjadi di indonesia yang
sudah menjadi salah satu kebudayaan yang mungkin bisa saja suatu hari di
patenkan hehehe..... naudzubillah...
Jika korupsi itu kita ibaratkan sebagai
sebuah penyakit, maka sudah pasti ada obatnya yaitu mengelola indonesia dengan
adil, shiddiq, amanah, fathanah, tabig “demikian yang di katakan Bapa Abd Hayi ” ketika saya sharing dengan teman-teman yang
lain dan begitu pula
yang di contohkan oleh Rosul kita ketika memimpin sebuah negara
Di dalam sebuah
hadis yang berbunyi “Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum tersebut
yang merubahnya. Sekarang jika
ada orang yang berkata tidak
mungkin korupsi di indonesia bisa hilang, maka aku berani berkata
jawaban dia salah!
Setelah kesusahan itu ada kemudahan,
setelah indoanesia berkesakitan selama
bertahun-tahun pasti akan sembuh
kembali dengan ikhtiar untuk merubahnya
di mulai dari diri sendiri, dengan membutuhkan
waktu, konsap, metode dan tentu
saja harus cotinue.
Insya Allah apa yang kita impikan selama
ini menjadi kenyataan, dengan seizin Allah untuk menjadi manusia
berkepriabadian jujur dan amanah.
Bila
ada kritik dan saran yang membangun
bisa di tujukan keruang sekretariat BEM.
Trima kasih, wassalam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar