BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi
perkambangan adalah Ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya, atau pun penelitian
yang di lakukan dari mulai masa konsepsi sampai masa dewasa akhir. Yang harus
dipelajari oleh para pendidik agar mengetahui bagaimana tingkah laku, pola
kepribadian anak supaya para pendidik ataupun guru dapat mengetahui porsi dalam
penyampaian materi pendidikan itu sendiri.
Adapun
manfaat dari psikologi perkambangan adalah:
·
Untuk mengetahui tingkah laku individu dengan
tingkat usia perkembangannya.
·
Untuk mengetahui tingkat pemampuan
individu pada setiap fase perkembangannya
·
Untuk mengetahui kapan individu bisa
diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu.
·
Agar dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak
·
Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan
memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PERKEMBANGAN
Perkembangan
adalah terjadinya perubahan yang berjalan sercara continue dalam diri individu
mulai dari lahir sampai meniggal dunia. Perkembangan adalah proses terjadinya
berbagai perubahan yang bertahap yang dialami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik terhadap fisiknya maupun
pisikisnya (Syamsul Yusuf dan Nani M. Sugandhi, 2011:2).
Perkembangan
dapat didefinisikan sebagai perubahan bentuk fisik, struktur syaraf, prilaku,
dan sifat yang terbentuk secara teratur dan berlangsung terus. Dalam 20 tahun
pertama kehiduapan perubahan ini biasanya menghasilkan cara bereaksi baru dan
lebih baik, yaitu prilaku yang lebih sehat, lebih terorganisasi, lebih kompleks,
lebih stabil, lebih mampu atau lebih efisian. Kita berbicara mengenai
perkembangan kemajuan dari merangkak sampai berjalan, dari mengoceh sampai
berbicara, dari pemikiran yang kongkrit ke yang abstrak sebagai suatu
perkembangan.
Syamsu
yusuf mengatakan bahwa perubahan dalam perkembangan bersifat saling bergantung
dan saling mempengruhi antara bagian-bagian organisme dan merupakan satu
kesatuan yang harmonis. Oleh Karen itu, perkambangan bersifat sistematis.
Contohnya, seorang anak memiliki kemampuan untuk berdiri dan berjalan karena
tulang kaki dan otot-ototnya telah tumbuh menjadi kuat.
Semua
yang berkembang menuju pada bentuk dan keadaan yang lebih baik dan lebih maju,
artinya progresif. Manusia terus berkembang maju secara fisik dari kekuatan
tubuhnya dan fungsi-fungsinya. Perkembangan itupun dialami scara
berkesinambungan atau bertahap, seperti dari merangkak menjadi berdiri dari berdiri
menjadi berjalan dan seterusnya.
Pada
perinsipnya, perkembangan merupakan proses alami makhluk hidup yang tidak mengenal
kata berhenti. Setiap perkembangan yang
terjadi secara fisikal memberikan pengaruh pada jiwaan manusia yang mengikuti
pola-pola yang terarah, seperti anak yang baru belajar berbicara hingga
akhirnya pandai berkomunikasi. Kepandaian
berkomunikasi tersebut itu diawali oleh tahap belajar berbicara.
Pengetian
perkembangan menuju kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.
Misalnya bayi yang merangkak berkembang menjadi bayi yang berdiri tegak kemudian berjalan dan tidak mungkin bayi itu kembali
merangkak, dan selain konsep perkembangan, ada pula yang disebut dengan
partumbuhan. Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada
materiil sebagai suatu akibat adanya lingkungan. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmani maupun yang rohani,
terdapar dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadi pribadi manusia
berubah menuju arah kesempurnaan. Adapun
dua bagian kindisional manusia itu
meliputi:
1.
Bagian pribadi materiil yang kuantitatif
2.
Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.
Pertunmbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kauntitatif pada materiil sesuatu sebagi
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari kecil menjadi
besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.
Ini tidak berarti bahwa pertumbuhan ini hanya berlaku pada hal-hal yang
bersifat kuantitatif karena tidak selamanya materiil itu kuantitatif. Materiil
dapat terdiri atas bahan-bahan kuantitatif dan dapat terdiri atas bahan-bahan
kualitatif. Jadi, materiil itu dapat terdiri dari kualitatif atau kuantitas.
Kenyataan inilah yang barangkali membuat orang mengalami kesulitan dalam
membedakan antara pertumbuhan dan perkembngan.
Pertumbuhan
pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada materiil pribadi sebagai akibat dari
adanya pengaruh lingkungan. Begitu juga
materiil pribadi, seperti kesan keinginan, ide, pengetahuan, nilai, selama
tidak menghubungkan dengan fungsinya, tidak dapat dikatakan berkembang,
melainkan bertumbuh. Pertumbuhan dinyatakan dalam bentuk
pertumbuhan-pertumbuha. Menurut F.J. Monk, knoers dan siti rahayu Haditono
(1992;1), ada ahli psokologi yang tidak membedakan antara perkembangan dangan
pertumbuhan, bahkan ada yang mengutamakan pertumbuhan. Pandangan itu menunjukan
bahwa perkembangan berarti bertambahnya
kemampuan dalam berbagai ahli yang melibatkan
makna adanya pertumbuhan yang lebih integrativ dan perbedaan-perbedaan keadaan yang pertama
dengan keadaan berikutnya.
Perkembangan
psikis manusia berhubungan dengan
pertumbuhan fisiknya, sebagaimana pertumbuhan otak pada anak memungkinkan ia
berkembang kemampuannya dalam berbicara,
tertawa, berjalan, dan menyukai sesuatu yang baru. Pengertian-pengertian
perkembangan tersebut berhubungan dengan
fisik dan psikis manusia, yang pada dasrnya, sama dengan pertumbuhan.
Perkembnagan secara fisik berlaku secara
alamiah dan didukung oleh pengaruh
aktivitas manusia. Misalnya, perkembangan anak yang alami seperti badannya semakin besar, tinggi badan
bertambah, dan intelektualitasnya meningkat. Akan tetapi, secara fisikal,
perkembangan itu dapat dibantu oleh aktivitas lain yang tidak alamiah, misalnya berolahraga, makan,
dan membina hubungan silaturahmi dengan sesama manusia lainnya.
Demikian
pula, dengan perkembangan psikis manusia ada yang berkembang karena dorongan alamiahnya dan ada yang dipacu melalui aktivitas eksternal, misalnya
belajar di sekolah dan berintreksi dengan masyarakat. Perkembangan kejiwaan yang
membentuk suatu kepribadian manusia berhubungan dengan aktivitas yang menjadi
pengalaman hidupnya. Orangtua misalnya, menyuruh anak rajin mengaji dan bergaul
dengan orang yang berprestasi dan berbudi pekerti luhur. Pergaulan itu akan
memberi pengaruh terhadap perkembangan kejiwaan anaknya. Dalam ajaran agama
islam, terdapat pernyataan bahwa semua manusia dalam keadaan bersih dari dosa.
Oleh karena itu, orangtuanya sangat berpotensi untuk menjadikan anaknya seorang
yang berkeyakinin yahudi, nasrani atau
majusi.
Pada
kenyataannya, meskipun pertumbuhan manusia itu merupakan dorongan alamiah,
secara individu, kualitas
pertumbuhan tidak menunjukan kesamaan.
Ketidaksamaan itu karena setiap individu
memiliki sifat fisikal dan pisikis yang unik yang akan menjadi pembeda
terjadinya pertumbuhan. Misalnya, faktor
keturunan sangat berpengaruh terhadap
kualitas dan kuantitas perkembangan dan pertumbuhan. Seorang anak yang
berpostur kecil dan pendek akan melahirkan anak yang memiliki postur tubuh yang sama. Jika ada anak yang tinggi
badannya melebihi ayahnya, mungkin dari ibunya, mungkin dari kakenya dan
seterusnya. Artinya sangat jarang perkembangan fisiknya melewati keadaan fisik
orangtuanya. Pandangan ini dikenal sebagai hukum hereditas, yang menyatakan
bahwa perkembangan dan pertumbuhan manusia bersifat pewarisan genetis.
B.
KONSEP DASAR
Dengan
perkembangan disini dimaksudkan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh
individu atau organisme menunjukan tingkat
kedewasaannya ( maturity) yang berlangsung secara sistematik, progresif
dan berkesinambungan baik mengenai fisik
(jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)-nya.
Terdapat
beberapa istilah yang bertalian dan sering diasosiasikan dengan konsep
perkembangan (development) tersebut, antara lain pertumbuhan (growth),
kematangan atau masa peka ( maturation) dan belajar (education) serta
latihan (training). Dengan istilah
pertumbuhan tersebut dapat diartiakan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif
pada segi jasmaniah atau fisik dan menunjukan kepada suatu fungsi tertentu yang
baru (yang tadinya belum tampak) dari organism atau individu, baik fisik maupun
fisikis (termasuk pola-pola perilaku dan sifat-sifat kepribadian), dalam arti
yang luas.
Kematangan
atau masa peka menunjukan kepada suatu
masa tertentu yang merupakan titik kulminasi dari suatu fase pertumbuhan,
sebagai titik tolak kesiapan (readiness) dari suatu fungsi (psikofisis) untuk
menjalankan fungsinya.
Belajar
atau pendidikan dan latihan, menunjukan pada perubahan dalam pola-pola sambutan
atau prilaku dan aspek-aspek kepribadian tertentu sebagai hasil usaha individu
atau organism yang bersangkutan dalam batas-batas waktu setelah tiba masa
pekanya. Dengan demikian, dapat dibedakan bahwa perubahan-perubahan prilaku dan
peribadi sebagai hasil belajar itu berlangsung secara intensional atau dengan
sengaja diusahakan oleh individu yang bersangkutan sedangkan prubahan dalam
arti pertumbuhan dan kematangan berlangsung secara alamiah menurut jalannya
pertambahan waktu atau usia yang di
tempuh oleh yang bersangkutan.
Lefrancois
berpendapat bahwa konsep perkembangan mempunyai makna yang luas, mencakup
segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspak fisik-psikis seperti
yang terkandug dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar atau
pendidikan dan latihan.
Dalam
uraian diatas mengaflikasikan bahwa manifestasi perkembangan individu dapat
ditunjukan dengan munculnya atau hilangnya, bertambah atau berkurangnya bagian-bagian,
fungsi-fungsi atau sifat-sifat psikofisis, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif, yang sampai batas tertentu dapat diamati dan diukur dengan
mempergunakan tehnik dan instrument yang sesuai (appropriate).
Perubahan-perubahan
aspek fisik dapat diidentifikasi relative lebih mudah manifestasinya karena
dapat dialakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung, seperti
perkembangan tinggi dan berat badan, tanggal dan tumbuh gigi dan sebagainya.
Lain
halnya dengan segi-segi psikis yang relative sulit untuk idenifikasinya, karena
kita hanya dapat mengamati dan sampai batas tertentu mengukur manifestasi
perkembangan tersebut secara tidak langsung dalam bentuk atau wujud prilaku,
yang sebenarnya pula bergantung dan di pengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan fisiknya. Beberapa diantara bentuk atau wujud
perkembangan perilaku tersebut, antara lain:
1. Perkembangan
perseptuial (pengamatan ruang, pengamatan wujud dan gerak).
2. Perkembangan
penguasaan motorik (koordinasi pengindraan dan gerak)
3. Perkembangan
penguasaan pola-pola ketermpilan mental fisik (cerdas, tangkas dan cermat ).
4. Perkembangan
pengetahuan bahasa/linguistik dan pikiran.
Dengan
begitu ada dua cara pendekatan utama dalam memahami perkembangan prilaku dan
peribadi individu yang memanifestasinya seperti tersebut di atas itu,ialah
pendekatan longitudinal dan cross sectional.
Pendekatan
longitudinal dipergunakan untuk memahami perilaku dan peribadi seseorang atau
sejumlah kasus tertentu (mengenai satu atau sejumlah aspek perilaku atau
peribadi tertentu) dengan mengikuti proses perkembangan dari satu titik waktu
atau fase tertentu ke titik waktu atau fase yang berikutnya. Oleh karena itu,
tekhniknya berbentuk case study (studi kasus),
case history, autobiografi, eksperimentasi, dan sebagainya.
Adapun pendekatan cross sectional biasanya
digunakan untuk memahami suatu aspek atau sejumlah aspek perkembangan tertentu
pada suatu atau beberapa kelompok populasi tingkatan usia subjek tertentu secara serempak pada saat
yang sama. Oleh karena itu, teknik yang sesuai dengan pendekatan ini, dengan
tekhnik survei. Sudah tentu sampai batas-batas tertentu dapat digunakan
kombinasi atau eklektik dengan pendekatan longitudinal.
C.
CIRI-CIRI PERKEMBANGAN
a. Terjadinya
perubahan ukuran dalam
·
Aspek fisik: perubahan tinggi dan berat
badan serta organ-organ tubuh lainnya.
·
Aspek psikis: semakin bertambahannya
perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berfikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi kereatif.
b. Terjadinya
perubahan proporsi dalam
·
Aspek fisik: proporsi tubuh anak berubah
sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada usia remaja proposi tubuh anak
mendekati proporsi tubuh usia dewasa
·
Aspek psikis: perubahan imajinasi dari
yang fantasi ke realita, dan perubahan
perhatiannya dari yang tertuju kepada orang lain (khususnya taman sebaya)
c.
Lenyapnya
tanda-tanda lama dalam
·
Aspek fisik: lenyapnya kelenjar tymus
(kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, rambut halus, dan gigi
susu.
·
Aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraba), bentuk
gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsit (melakukan
sesuatu sebelum berpikir).
d. Munculnya tanda-tanda baru dalam
·
Aspek fisik: tumbuh dan pergantian gigi
dan matangnya organ-organ seksual pada
usia remaja, baik primer ( menstruasi bagi wanita dan mimpi basah bagi
laki-laki) maupun sekunder (membesarnya pinggul pada wanita dan tumbuhnya kumis serta perubahan suara
pada laki-laki)
·
Aspek psikis: berkembangnya rasa ingin
tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai
moral dan agama.
STUDI LINTAS SEKSI CIRI-CIRI
PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN
a.
Prenatal Dan Kanak-Kanak
1. Prenatal:
masa ini kondisi pisik dan psikis ibu sangat menentukan
2. Masa
bayi baru lahir: 0-15 hari “resting age”
3. Masa
bayi: 15hari-2th masa dasar pembentukan dasar kehidupan. Pola perilaku, sikap, pola
ekspresi emosi.
4. Masa
kanak-kanak awal 2-6 th: waktu yang
tepat untuk belajar berbagai keterampilan. Minat anak mulai timbul, minat
terhadap agama, tubuh manusia, diri sendiri, seks dan pakaian. Sering kelihatan
menentang orang tua
5. Masa
kanak-kanak akhir 6-12 th: dikatakan masa tidak rapih, masa bertengkar, masa
menyulitkan. Disebut juga masa usia sekolah dasar, usia kritis.
b.
Masa sekolah dasar :
1. Masa
kelas rendah sekolah dasar 6/7 th – 9/10 th, ciri-ciri :
2. a. Ada korelasi yang tinggi antara keadaan
jasmani dengan prestasi sekolah.
b. sikap tunduk kepada peraturan
peraturan permainan.c. cenderung senang memuji diri sendiri. d. suka
membandingkan dengan anak lain. e. kalau tidak bisa menyelesaikan tugas, dianggap
tidak penting. f. anak umur 6-8 th menginginkan nilai yang baik
3. Masa
kelas tinggi sekolah dasar 9/10-12 th, ciri-ciri : a.anak tertarik kepada
kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit. b. bersifat realistik, ingin tahu,
disebut masa” realisme”.
c. masa remaja
1. Mulai
menaruh minat pada pelajaran yang disenangi
2. sampai
umur 11 th, anak-anak masih menunggu bantuan guru atau orang dewasa lain dalam
menyelesaikan tugas
3. gemar
membentuk kelompok-kelompok untuk bermain bersama
Masa keserasian
bersekolah ini diakhiri dengan masa perkembangan yang disebut “masa pueral”.
Ciri-ciri :
Lanjutan masa pueral:
1.
Sikap, tingkah laku dan perbuatan
ditujukan untuk berkuasa
2.
Sikap, tingkah laku dan perbuatan
ekstravers: menyaksikan keadaan dunia luar dan mencari teman sebaya
3.
Disebut juga masa “competitive
Socialization” senang bersaing
4.
Dijuluki sebagai “tukang jual aksi”,
atau “si omong besar”sering mengatakan bisa melaukan sesuat tetapi hanya di
mulut saja
Masa Puber
- Perubahan hormonal
- Anak perempuan haidh
- Anak laki-laki mimpi basah
- Terjadi perubahan tubuh yang pesat, besar tubuh, pertumbuhan fungsi-fungsi seks
- Perubahan berpengaruh terhadap keadaan pisik, sikap, dan perilaku: banyak yang cenderung kearah negative
Masa Remaja (Adolesence)
- Berlangsung lebih kurang umur 15/16 th – 21 th: matang secara seksual sampai matang secara hukum
- Terdiri dari remaja awal yang berlangsung sampai 17 th, dan remaja akhir sampai umur 21 th
- Disebut usia peralihan, masa perubahan, usia bermasalah, saat mencari identitas, usia menakutkan
Empat
perubahan yang bersifat universal: meningkatnya emosi, biasanya pada awal
remaja. Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial
untuk diperankan, menimbulkan masalah baru. Sehingga remaja merasa ditimbuni
masalah.
Lanjutan Remaja
Dengan
berubahnya minat dan perilaku, menyebabkan perubahan pada nilai-nilai
Sebagian remaja bersifa
ambivalensi. Menuntut kebebasan tetapi takut tanggung jawab akan akibatnya dan
ragu terhadap kemampuannya
Minat pada masa ini :
Minat rekreasi, minat pribadi dan sosial, minat terhadap pekerjaan, minat pada
agama, minat pada status. Status adalah simbol prestise.
Masa Dewasa Awal
- Masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif : masa yang penuh masalah dan ketegangan emosional, penyesuaian diri terhadap kehidupan baru.
- Minat pribadi pada masa ini meliputi perhatian pada penampilan, pakaian, tata rias dan lambang-lambang kedewasaan seperti model pakaian, gaya rambut dan lain-lain
- “Krisis isolasi”: masa kesepian karena terisolasi dari kelompk sosial, disebabkan kesibukan pekerjaan dan keluarga
4.
Penyesuaian dalam perkawinan, atau pada
persiapan perkawinan
•
Tugas-Tugas Perkembangan
Masa Bayi Dan Anak Kecil
- Belajar berjalan
- Belajar makan makanan padat
- Belajar berbicara
- Belajar mengendalikan buang kotoran
- Stabilitas fisiologik
- Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial
- Belajar adaptasi dengan keluarga dan orang lain
8. Belajar
mengetahui mana yang baik dan buruk
Masa Anak Sekolah
- Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
- Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri
- Belajar bergaul dan bersahabat dengan teman sebaya
- Belajar mengetahui peranan jenis kelamin
- Mengembangkan kecakapan membaca, menulis dan berhitung
- Mengembangkan kata hati moralitas dan nilai-nilai
- Belajar mandiri
8. Mengembangkan
sikap yang baik terhadap kelompok dan sekolah
Masa Remaja
- Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif
- Menerima peran sosial jenis kelamin sebagai pria atau wanita
- Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
- Mencapai kemandirian emosional
- Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak perempuan dan laki-laki
- Persiapan mandiri secara ekonomi
- Perkembangan skala nilai
Masa Dewasa Awal
- Mulai bekerja
- Memilih pasangan hidup
- Belajar hidup dengan suami atau isteri
- Mulai membentuk keluarga
- Mengelola rumah tangga
- Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan
- Menerima tanggung jawab sebagai warga Negara
•
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan
- Faktor Turunan atau Warisan
a. Bentuk tubuh dan warna kulit
b. Sifat-sifat
c. Inteligensi
d. Bakat
- Faktor Lingkungan
a. Keluarga
b. Masyarakat
c. Sekolah
d. Keadaan alam sekitar
•
Pendapat Ahli Tentang Faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan
- Aliran Nativisme : Arthur Schopenhauer
Aliran Pesimisme: perkembangan manusia ditentukan oleh
pembawaannya. Lingkungan termasuk
pendidikan tidak berpengaruh
- Aliran Empirisme: John Locke
Bayi lahir seperti kertas putih, belum ada coretan.
Aliran Optimisme Pedagogis: lingkungan termasuk
pendidikan yang mempengaruhi perkembangan
- Aliran Konvergensi : William Stern
Pembawaan dan lingkungan yang berpengaruh (gabungan kedua
teori )
•
Faktor Yang Mempengaruhi Tinggi
Rendahnya Perkembangan Siswa
- Faktor Internal: Faktor yang ada dalam diri siswa: potensi psikologis tertentu dan pembawaannya
2. Faktor
Eksternal: pengaruh yang datang dari luar yang meliputi lingkungan termasuk
pendidikan dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkunganya
KESIMPULAN
Perkembangan
adalah terjadinya perubahan yang berjalan sercara continue dalam diri individu
mulai dari lahir sampai meniggal dunia. Perkembangan adalah proses terjadinya
berbagai perubahan yang bertahap yang dialami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinambungan, baik terhadap fisiknya maupun
pisikisnya (Syamsul Yusuf dan Nani M. Sugandhi, 2011:2).
Perkembangan
dapat didefinisikan pula sebagai
perubahan bentuk fisik, struktur syaraf, prilaku, dan sifat yang terbentuk
secara teratur dan berlangsung terus.
Konsep
perkambangan berlangsung secara sistematik, progresif dan berkesinambungan baik mengenai fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah)-nya. Terdapat beberapa istilah yang bertalian dan sering diasosiasikan
dengan konsep perkembangan (development) tersebut, antara lain pertumbuhan
(growth), kematangan atau masa peka ( maturation) dan belajar (education) serta
latihan (training).
Ciri-Ciri Perkembangan
·
Terjadinya perubahan ukuran dalam
·
Terjadinya perubahan proporsi
·
Lenyapnya tanda-tanda lama
·
Munculnya tanda-tanda baru
Ciri-ciri
perkembangan dimulai dari masa pueral, masa kanak-kanak, masa remaja dan
dewasa. Sehingga dapat menimbulkan faktor yang mempengaruhinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Henry mussen,
paul. 1984. Perkembangan dan keperibadian anak. Jakarta: Erlangga
Zulkifli, L. 1992. Psikologo perkembangan. Bandung:
PT remaja rosdakarya
Mursidin. 2010. Psikologi umum. Bandung: pustaka
setia
Syamsuddin makmun, abin. 2007. Bandung: PT remaja
rosadakarya
Yusuf, syamsul. Nani M. sugandhi. 2011. Perkambangan
peserta didik. Jakarta: Rajawali press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar