Fakta sejarah
Tarap pendidikan di indonesia masih sangatlah rendah, walau pemerintah
mengadakan penyetaraan pendidikan
sembilan tahun tapi pada prakteknya masih jauh memenuhi apa yang di targetkan
oleh pemerintah, masih banyak anak-anak yang terlantar yang tidak mendapatkan
pendidikan yang seharusnya mereka dapatkan seperti anak–anak sebayanya karena
faktor ekonomi yang menghimpit dan alasan lain yang memang sangat sensitif
untuk di bahas oleh pemerintah, walau pun pemerintah RI sudah banyak mengadakan
program pengentasan kemiskinan tetapi dalam praktek di lapangan tidak ada
perubahan yang signifikan malah kemiskinan semakin merajalela.
Dan ketika pemerintak memberikan sebuah
bantuan berupa uang kepada masyarakat, menurut saya metode itu kurang efisien! karena dengan begitu pemerintah
secara tidak langsung telah mengajarkan kepada masyarakat indonesia untuk
menjadikan mental peminta-minta dan menjadikan ketergantungan malah sebagian
elemen masyarakat menjadikan semua itu ladang usaha yang hanya menunggu untuk
diberi bantuan oleh pemerintahan RI, idealnya pemerintah menanamkan kepada
rakyat indonesia mental baja yang
berpikir keritis dan belajar berdikari, yang bisa kita mulai dari sekolah dasar
ataupun penyuluhan dan seminar-seminar yang khusus di adakan oleh pemerintahan
untuk memberikan ghiroh kepada masyarakat bahwa kita adalah negara yang
bermartabat bukan peminta-minta karena seperti dalam hadits:
“tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah”
Apa lagi kita sebagai negara mayoritas islam yang
mengajarkan kepada manusia untuk “belajar
dari mulai buaian sampai ke liang lahat”
jadi tidak pernah ada akhirnya untuk kita mencari ilmu karena pada hakiktnya
kita hidup di dunia itu hanya sementara saja tetepi sangat berpengaruh untuk
kehidupan kita di akhirat nanti jadi untuk kita menginap di suatu tempat harus
mempunyai bekal dan apabila tempat tersebut sangat rawan serta tempat sebuah
kerusakan maka kita harus mempunyai basic supaya kita tetap fitrah dan bisa mengemban apa yang telah kita
persaksikan ketika di alam rahim.
Rosulullah bersabda “ semua manusia adalah fitrah
tetapi tergantung mau di jadikan nasrani
, yahudi, majusi.
Jadi pembentukan diri
seseorang bisa di bentuk dari segi pendidikan dan pendidikan yang seperti apa
yang seharusnya ditanamkan dalam diri manusia untuk menjadia manusia berkulitas
dan hamba Allah yang taat, itu sangat memerlukan ilmu, seperti apa yang diwahyukan pertama dalam surat al-alaq ayat 1:
Bacalah!
Nah dari suarat dia atas kita diperintahkan untuak membaca,
itu artinya islam bisa di menggerti oleh
ilmu bukan sembarangan menebak-nebak dan islam akan dipahami oleh orang-orang yang berfikir betapa indah
ketika kita mengerti islam secara kaffah hanya karena Allah bukan
memandang dan mengamalkan islam secara
parcial saja karana jika hanya memandang secara parcial maka kita tidak akan
tahu bagaimana wujud dan rasa nikmat itu, jika seseorang memandang atau
mempalajari hanya
sebagian saja maka ia akan berpandangan keliru walaupun secara totalitas tidak
salah tapi bisa saja dapat merusak citra islam seperti dalam surat al-fatiha:1 :
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha
penyayang”
Dapat di simpulkan
bahwa dari ayat tersebut islam adalah agama yang berkasih sayang bukan
dari hunusan pedang ataupun bom-bom yang terjadi sekarang ini, karena jika kita
membaca al-qur’an kita akan memnemukan bagaimana cara hidup, berakhlah, adab
dan lain-lain yang mencakup kehidupan
dunia dan akhirat, jika kita mengatakan bahwa islam itu sumber terorois yang
haus darah itu salah!
Sekarang kita
buktikan sejauh mana jujgmen mereka bahwa islam itu teroris yang haus darah
atau bukan:
Korban Perang Agama Kristen di
Eropa
Coba bandingkan dengan perang saudara
sesama Kristen antara sekte Katholik melawan Protestan di Eropa yang jumlah
korban jiwa mencapai 10 juta nyawa. Kalau dikatakan bahwa Islam itu haus darah,
karena perangnya telah merenggut 386 nyawa, lalu Katholik dan Protestanyang
berperang saudara dan menewaskan 10 juta nyawa itu mau kita sebut apa?
Filosuf Perancis, Voltire (1694-1778),
menyebutkan bahwa korban nyawa 10 juta orang itu terjadi di masa lalu, sama
dengan 40% penduduk Eropa Tengah. Coba pikir lagi, siapa sih yang haus darah?
Korban Revolusi Bolsevic
Di Rusia untuk mewujudkan komunisme dilaksanakan
Revolusi Bolsevic pada tahun 1917. Dan untuk itu telah terbunuh 19 juta orang.
Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2 juta orang dan
sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apakah kita masih mau bilang
Islam itu harus darah, lalu komunisme itu mau kita bilang apa?
Korban Bom Atom Amerika di
Jepang
Di tahun 1945, Amerika telah menjatuhbom
di Hiroshima yang merenggut nyawa 140 ribu orang. Sedangkan di Nagasaki jumlah
korbannya 70 ribu jiwa. Belum terhitung mereka yang luka, sakit dan cacat
seumur hidupterkena radiasi nuklirnya.
Pengeboman itu dilakukan resmi oleh
pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Rosevelt, Presiden USA saat itu. Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, penemuan besar tenaga nuklir digunakan sebagai
senjata pemusnah massal. Yang harus darah itu Islam atau Amerika?
Korban Suku Indian
Jauh sebelum benua Amerika didatangai
bangsa Eropa, sudah terdapat suku asli yang menghuni dengan damai benua itu.
Namun pada tahun 1830 lahir Indian
Removal Act, peraturan yang memungkinkan pengusiran terhadap bangsa Indian demi
kepentingan para pendatang yang didominasi oleh kulit putih. Akibatnya, lebih
dari 70.000 orang Indian diusir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan
orang meninggal.
Apakah Islam masih mau dibilang haus
darah, ataukah para koboi Amerika itu yang haus darah?
Korban Rwnda
Di Rwanda, kurang lebih 800.000 suku
Tutsi menjadi korban pembantaian terencana oleh tokoh- tokoh militan suku Hutu,
bahkan sebagian suku Hutu sendiri yang beraliran moderat, dalam arti tidak
memusuhi suku Tutsi, juga menjadi korban pembantaian tersebut.
Korban Perang Dunia Kedua
Di tahun 1945, jumlah populasi umat
manusia di muka bumi tercatat sebanyak 1, 9 milyar orang (1.971.470.000 jiwa).
Di masa itu terjadi perang dunia kedua, tercatat jumlah korban jiwa mencapai
angka fantastis, tidak kurang dari 62 juta orang, tepatnya 62, 537, 400 jiwa.
Itu sama saja pembunuhan 3, 17% jumlah populasi umat manusia di muka bumi.
Dan perang itu melibatkan negara adidaya
saat itu, yang nota bene bukan negeri Islam. Masihkah kita menuduh Islam
sebagai agama peperangan? Pernahkah peradaban Islam melahirkan perang dunia?
Korban Pembantaian Yahudi di
Palestina
Kelompok teroris Yahudi pimpinan Menachem
Begin dengan anggota-anggotanya, antara lain Ariel Sharon, pada tahun 1948
pernah membantai 1.000 orang Arab penduduk Deir Yassin, selatan Jerusalem.
Dan Ariel Sharon ketika menjabat Menteri
Panglima Angkatan Bersenjata Israel, terlibat pembantaian 3.000 warga sipil
Palestina di kamp pengungsi Sabhra dan Shatila, selatan Lebanon tahun 1982.
Itu bukan perang tapi pembantaian.
Pasukan bengis Yahudi Israel datang ke Palestina dan menembaki warga sipil yang
tidak berdosa. Masih pulakah kita katakan Islam sebagai agama haus darah? Dan
apakah kita masih ingin bilang bahwa Yahudi itu ramah, penuh kasihdan lemah
lembut?
Korban Serbia di Bosnia
Pasukan Serbia dipimpin oleh Slobodan
Milosevic melakukan operasi pembersihan etnis secara sistematis di kota-kota
yang dikuasainya selama perang berlangsung. Sedikitnya 200.000 orang tewas
dalam perang empat tahun tersebut.
Dan penduduk Bosnia Herzegoviaberagama
Islam, sejak zaman khilafah Turki Utsmani. Inikah yang dikatakan agama Islam
haus darah?
Ma’asyiral muslimin,
Data Korban Perang Dalam Sirah
Nabawi
Kalau Islam masih dikatakan haus darah,
atau disebarkan dengan pedang, mari kita teliti lebih dalam jumlah jumlah
korban tewas dalam peperangan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.
- Perang Badar tahun 2
Hijriyah, korban kafir 70 orang, korban muslim 14 orang
- Operasi Abdullah bin Jahsy
tahun 2 Hijriyah, korban kafir1 orang, korban muslimtidak ada.
- Perang As-Sawiq tahun 2
Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim tidak ada.
- Operasi Ka''ab bin Asyraf
tahun 3 Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada
- Perang Uhud tahun 3
Hijriyah, korban kafir 22 orang, korban muslim 70 orang
- Perang Hamra''ul Asad tahun
3 Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslimtidak ada
- Operasi Raji'' tahun 3
Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim 7 orang
- Operasi Bi''ru Ma''unahtahun
3 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim27 orang
- Perang Khandaq tahun5
Hijriyah, korban kafir 3 orang, korban muslim 5 orang
- Perang Bani Quraidhahtahun 5
Hijriyah, korban kafir 600 orang, korban muslimtidak ada. Tapi sebenarnya
angka ini tidak bisa dikatakan sebagai korban perang, karena 600 orang itu
memagdihukum mati karena pengkhianatan yang sangat menyakitkan.
- Operasi Atik 5 Hijriyah,
korban kafir1 orang, korban muslimtidak ada
- Perang Dzi Qird tahun6
Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslim-muslim orang
- Perang Bani Mushthaliq
tahun6 Hijriyah, korban kafirtidak ada, korban muslim 1 orang
- Perang Khaibar tahun 7
Hijriyah, korban kafir 2 orang, korban muslim 20 orang
- Perang Wadilqura tahun 7
Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim1 orang
- Perang Mu''tah tahun 8
Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim11 orang
- Perang Fathu Makkah tahun 8
Hijriyah, korban kafir 17 orang, korban muslim3 orang
- Perang Hunain tahun 8
Hijriyah, korban kafir 84 orang, korban muslim 4 orang
- Perang Thaif tahun 8
Hijriyah, korban kafir tidak ada orang, korban muslim13 orang
- Perang Tabuk tahun 2
Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslimtidak ada
Itulah data otentik korban perang dalam
sejarah nabi Muhammad SAW selama 23 tahun berdakwah, jumlahnya hanya 386 jiwa
saja, sudah termasuk muslim dan kafir.
Semuanya kembai
juga pad diri kita sendiri, jangan sampai kita memandang sesuatu secara parcial
saja karena semuanya ada baik dan buruknya, wallahua’lam.