“Sikecil nyentrik”
Saya
mendapat informasi dari saudara bahwa di jalan tuparev ada sebuah kampus yang sudah
terakreditasi dan apabila masuk kesana akan mendapat beasiswa, sudah gituh di prosesnya
oleh pihak lembaga sendiri. Wah… di hatiku takjub sekali, betapa mulianya mereka untuk
mencerdaskan
bangsa ini rela mengurusi mahasiswanya untuk sampai mendapat beasiswa. Setelah
itu tak banyak ku berpikir beberapa lama setelah aku mengumpulkan persyaratan
aku langsung mendaftar
ke STAI BBC. Kesan pertama kampusnya bersih tidak seperti kampus yang ku lihat
selama ini di Cirebon, dan pencarian ilmuku di tambatkan disini. Tak terasa sudah
berjalan semester dua. Bagi seorang seperti saya yang tidak mempunyai sesuatu
yang tidak dapat dibanggakan hanya semangat untuk mencari ilmu dan ingin ikut
merubah bangsa Indonesia menjadi negara maju dengan memandang optimis
Ya
pasti dalam segala sesuatu ada keterbatasan tapi bagaimana dengan keterbatasan itu kita bisa
membuat sebuah peluang dan memunculkan bakat yang ada sebagai fasilitator bagi para calon pengubah
bangsa dimasa depan yaitu dengan menanamkan jiwa intelektual merubah paradigma
mahasisiwa yang hanya berkuliah untuk mendapatkan ijazah saja dan hanya numpang
duduk di kelas, acuh tak acuh dalam belajar dan karena niatnya hanya ingin mendapatkan
ijazah saja,
supaya ingin menjadi guru sertifikasi. Itu memang sebuah niat tidak salah
tetapi jika berniat seperti itu maka akan didapat nanti adalah ijazah. Karena
nasib sebuah negara itu tergantung pada guru-guru apakah dia mengajar hanya
sekedar menggugurkan
kewajiban saja ataukah berniat untuk merubah negara kita dengan mempersiapkan
para peserta didik untuk mengelola negara dengan memberikan kontribusi potensi
diri sendiri dalam menulis pena disebuah sejarah bangsa. Minimal mengubah diri
kita untuk bertanya apa yang akan kita berikan untuk bangsa ini???
Seorang guru ataupun dosen sabagai
fasilitator ilmu dan sang motifator ulung bagi para pelajarnya, pembimbing
kapan, dan dimanapun ia berada karena mengajar dengan hati dan pikiran.
Mengubah para mahasiswanya untuk menjadi manusia-manusia yang unggul
menyadarkan para intelek muda bahwa mereka bisa mengubah negara dimulai dengan
belajar di kampus ini dan meluruskan niat
mencari ilmu. Seperti firman Allah yang pertama adalah Bacalah!!!
Berarti dari
sejak pertama Allah sudah memberikan tanda apa yang harus pertama kita lakukan
di dunia ini?
Dengan merubah untuk membiasakan
para mahasiswa
membaca dan ubahlah membaca sebagai
kebudayaan kita, walaupun kampus ini kecil kita bisa mengunggulkannya dengan
prestasi-prestasi yang dicapai dan kedisiplinan yang tinggi jangan sampai ada
sebuah korupsi,
kolusi dan nepotisme di kampus ini. Serta pengorganisasian yang tersusun dengan
rapi.
Itu semua kita bisa memperbaikinya
sedikit demi-sedikit dan menjadikan kampus ini berbeda dengan kampus-kampus
yang lain, karena sesuatu
yang berbeda itu unik dan dicari oleh semua orang. Menjadikan kampus ini harum dengan
nafas-nafas mahasiswa yang haus akan ilmu dan pengetahun yang didasari dengan
akhlak moral islami.
Inilah kampus ku
sikecil nyentrik, walau kecil tapi unik.